Selasa, 30 Oktober 2007

Jaringan komputer lokal

Jaringan Komputer local

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Jaringan Remote

Secara geografis, perancangan jaringan remote access terbagi dalam tiga bagian. Ketiga bagian itu adalah central site, remote site dan telecommuter.

Central Site

Central site merupakan kantor pusat. Biasanya di sinilah perusahaan menyimpan data dan beberapa server (seperti mail server, Web server, database server, dan lain-lain). Karena merupakan bagian terpenting dari jaringan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain central site, yaitu:

- Fleksibilitas. Desain jaringan pada central site harus dapat mendukung semua teknologi koneksi yang digunakan oleh remote site maupun telecommuter.

- Biaya. Bagi seorang network engineer, biaya merupakan salah satu pertimbangan dalam mendesain. Pertimbangan ini tidak boleh mengabaikan kinerja jaringan yang dirancangnya.

- Akses. Akses merupakan isu penting karena berhubungan dengan keamanan data perusahaan. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Access list digunakan untuk membatasi trafik yang tidak diinginkan. Otentikasi digunakan untuk menghalangi penyusupan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak berhak. PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP (Challenge Handshake Authentication Protocol) merupakan mekanisme otentikasi yang digunakan oleh PPP (Point-to-Point Protocol).

- QoS (Quality of Service). Salah satu cara untuk menekan biaya adalah dengan QoS (Quality of Service). Fungsi ini digunakan untuk mengatur urutan prioritas tipe trafik pada jaringan. QoS (Quality of Service) juga digunakan untuk VoIP (Voice over Internet Protocol) untuk memberi prioritas utama kepada suara (voice) dibanding data.

- Redundancy dan Backup. Untuk mencegah tidak berfungsinya jaringan karena kerusakan yang terjadi pada perangkat jaringan, diperlukan cadangan ketika mendesain. Seorang network engineer harus selalu menyediakan cadangan berupa kabel atau port ketika mendesain jaringan.

- Scalability. Sebuah perusahaan tentu akan terus berkembang. Perkembangan perusahaan akan mempengaruhi kinerja jaringan. Jaringan yang dirancang harus dapat mengikuti perkembangan tersebut tanpa memerlukan banyak perubahan.

- Availability. Jaringan harus bisa diakses setiap saat.

Remote Site

Remote site merupakan kantor yang relatif lebih kecil dibanding central site. Remote site mungkin berupa kantor cabang yang menangani suatu departemen atau kantor cabang di daerah. Beberapa pertimbangan desain remote site adalah:

- Fleksibilitas. Sama dengan central site, remote site juga harus mempertimbangkan teknologi komunikasi terhadap remote site lainnya atau telecommuter. Oleh karena itu, kita memerlukan bermacam-macam interface (antarmuka) yang digunakan utnuk melakukan akses.

- Biaya. Untuk menekan biaya, kita dapat mempertimbangkan teknik DDR (Dial on Demand Routing) dan kompresi. Seperti pada central site, pengurangan biaya tidak boleh mengabaikan fungsi jaringan.

Jaringan Remote Access

Secara geografis, perancangan jaringan remote access terbagi dalam tiga bagian. Ketiga bagian itu adalah central site, remote site dan telecommuter.

Central Site

Central site merupakan kantor pusat. Biasanya di sinilah perusahaan menyimpan data dan beberapa server (seperti mail server, Web server, database server, dan lain-lain). Karena merupakan bagian terpenting dari jaringan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain central site, yaitu:

- Fleksibilitas. Desain jaringan pada central site harus dapat mendukung semua teknologi koneksi yang digunakan oleh remote site maupun telecommuter.

- Biaya. Bagi seorang network engineer, biaya merupakan salah satu pertimbangan dalam mendesain. Pertimbangan ini tidak boleh mengabaikan kinerja jaringan yang dirancangnya.

- Akses. Akses merupakan isu penting karena berhubungan dengan keamanan data perusahaan. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Access list digunakan untuk membatasi trafik yang tidak diinginkan. Otentikasi digunakan untuk menghalangi penyusupan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak berhak. PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP (Challenge Handshake Authentication Protocol) merupakan mekanisme otentikasi yang digunakan oleh PPP (Point-to-Point Protocol).

- QoS (Quality of Service). Salah satu cara untuk menekan biaya adalah dengan QoS (Quality of Service). Fungsi ini digunakan untuk mengatur urutan prioritas tipe trafik pada jaringan. QoS (Quality of Service) juga digunakan untuk VoIP (Voice over Internet Protocol) untuk memberi prioritas utama kepada suara (voice) dibanding data.

- Redundancy dan Backup. Untuk mencegah tidak berfungsinya jaringan karena kerusakan yang terjadi pada perangkat jaringan, diperlukan cadangan ketika mendesain. Seorang network engineer harus selalu menyediakan cadangan berupa kabel atau port ketika mendesain jaringan.

- Scalability. Sebuah perusahaan tentu akan terus berkembang. Perkembangan perusahaan akan mempengaruhi kinerja jaringan. Jaringan yang dirancang harus dapat mengikuti perkembangan tersebut tanpa memerlukan banyak perubahan.

- Availability. Jaringan harus bisa diakses setiap saat.

Remote Site

Remote site merupakan kantor yang relatif lebih kecil dibanding central site. Remote site mungkin berupa kantor cabang yang menangani suatu departemen atau kantor cabang di daerah. Beberapa pertimbangan desain remote site adalah:

- Fleksibilitas. Sama dengan central site, remote site juga harus mempertimbangkan teknologi komunikasi terhadap remote site lainnya atau telecommuter. Oleh karena itu, kita memerlukan bermacam-macam interface (antarmuka) yang digunakan utnuk melakukan akses.

- Biaya. Untuk menekan biaya, kita dapat mempertimbangkan teknik DDR (Dial on Demand Routing) dan kompresi. Seperti pada central site, pengurangan biaya tidak boleh mengabaikan fungsi jaringan.

- Access Control. Perusahaan harus dapat mengontrol agar siapa yang mengakses informasi memang mereka yang berhak melakukannya.

- QoS (Quality of Service). Memberikan prioritas trafik merupakan cara untuk meningkatkan performa jaringan.

- Redundancy dan Backup. Kegagalan pada link (hubungan) dapat terjadi kapan saja yang mungkin diakibatkan oleh masalah yang tidak diduga sebelumnya. Kita harus siap menghadapi situasi ini dengan menyediakan link cadangan. Link tambahan ini dapat pula digunakan untuk menyediakan tambahan bandwidth ketika diperlukan.

- Availability.

Telecommuter

Seseorang yang sering berada di luar kantor tetapi perlu mengakses jaringan untuk memperoleh data merupakan contoh dari telecommuter. Biasanya mereka bekerja di SOHO (Small Office / Home Office) . Kantor seperti ini menjadi salah satu solusi di masa depan karena menawarkan telekomunikasi bagai karyawannya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam desain telecommuter, yaitu:

- Availability

- Biaya

- Otentikasi

Tidak ada komentar: